Sabtu, 07 September 2013

Siapa Asbirin Maulana Imam NII PISWA di TK SD Unggulan Arjosari Malang itu???

Falsafah hidup menyeberang jalan.
”Saat Anda menyeberang jalan, pasti Tuhan akan memberikan kesempatan terbaik kapan Anda harus menyeberang. Jika Anda memaksa diri menyeberang hal ini pasti mengganggu pengguna jalan lain, misalnya pengendara mobil / motor tiba-tiba harus mengerem untuk memberi jalan Anda. Tentu ini membuat repot orang lain dan kenyamanan mereka mengendara. Sekalipun selamat sampai di seberang, hati anda tetap berdebar-debar. Namun jika Anda celaka, yang rugi Anda sendiri dan keluarga Anda. Orang lain yang menabrak Anda mungkin menjadi korban berikutnya: dia jadi tersangka, masuk penjara (atau ia mengganti biaya berobat korban), anak istrinya jadi korban berikutnya. Akhirnya banyak orang susah dibuatnya.”
Falsafah ini ingin saya sampaikan dengan maksud bahwa ada saat terbaik kapan kita kaya, kapan kita sukses dan kapan kita harus bersabar. Tidak perlu memaksakan diri untuk mencapai sukses apalagi menghalalkan segala cara, melanggar hukum dan ajaran agama, melanggar tatanan masyarakat, merasa benar sendiri, merasa paling ngerti agama dan memandang kehidupan dengan sebelah mata. Demikian juga dengan kejahatan yang dilakukan seorang Sukirman Purwakarta (DPO Kasus Priok 1984) alias Asbirin Maulana sebagai otak perampokan toko emas Ponorogo tahun 1996, maka banyak pihak menjadi korban: termasuk ummat Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsa (MABA) Malang yang harus menanggung dosanya. Bahkan institusi VEDC Malang terseret-seret nama baiknya dikarenakan beberapa pegawainya (Sukirman pendek dan Langgeng) terlibat dalam melindungi jati diri dan keberadaan owner Yayasan Manunggal Bangsa yaitu Sukirman Purwakarta (DPO Kasus Priok 1984) alias Asbirin Maulana dan menjadi DPO Polda Jatim 1996.


Inilah bantahan atas pernyataan blog resmi pengurus Yayasan Manunggal Bangsa cq. TK-SD Unggulan Al Ya’lu International Outlook School Arjosari Malang yang diterbitkan oleh Yayasan Manunggal Bangsa bersama Kepala Taman Kanak Kanak dan Sekolah Dasar Unggulan Al Ya’lu berdasarkan dokumen resmi dari notaris pejabat negara yang syah dan memiliki ijin dari departemen hukum dan HAM.
(Bantahan: Jika gentleman, coba hadirkan dan datangkan Ketua Umum yayasan Fikrun Nisaa’ dan Yayasan / Perkumpulan Manunggal Bangsa Bapak Asbirin Maulana, agar dia datang ke Polresta Malang atau Polda Jatim atau Kejaksaan Negeri Malang untuk memastikan bahwa dia bukan otak perampokan toko emas Ponorogo Tahun 1996 dan bukan DPO Polda Jatim 1996 sebagaimana yang dituduhkan kepadanya. Biar Polda Jatim buka database kasus kriminal 1995-1996. Anda Berani???)
Setelah membaca blog ini para pembaca dipersilahkan untuk membandingkan dengan blog www.alyaluoutlookschool.blogspot.comyang dibuat oleh beberapa mantan anggota jamaah Al Yalu alias NII / DI TII PISWA dalam yayasan MABA yang didalangi oleh pimpinannya bernama Sukirman Purwakarta (DPO Kasus Priok 1984) alias Asbirin Maulana alias Abang alias Algar alias Abi alias Syatibi sehingga pembaca dapat menghubungkan isi dan kualitas berita sangat erat, akurat bersumber yang digunakan sangat jauh dari kenyataan. Sebuah penuturan yang panjang lebar serta detail tersebut tidak mungkin dikarang oleh orang yang tidak mengetahui dan mengalami langsung apa yang sebenarnya terjadi di dalam jamaah tersebut.
Setelah membandingkannya dengan akal yang cerdas dan memohon petunjuk Allah SWT agar dibukakan selimut keragu-raguan atas status jamaah Yayasan yang mengaku unggul dan pandai taqiyyah (menyembunyikan keyakinan atau pengakuan yang berbeda dengan yang sesungguhnya di hadapan orang/ pihak yang bukan anggota jama’ah), para pembaca dipersilakan untuk datang dan membuktikannya secara langsung. Pembaca dapat mempertanyakan:
1. Siapa jati diri sebenarnya bapak Asbirin Maulana selaku Owner yayasan yang katanya bisnisman itu. Bukankah dia mantan preman kampung rambutan yang terlibat peristiwa makar Tanjung Priok 1984?
2. Dari mana asalnya sebenarnya?
3. Bagaimana sejarah backgroundnya sebelum sukses sekarang?
4. Apa saja resep kesuksesannya sehingga bisa membangun Al Yaklu?
5. Dimana saja alamat tinggal menetapnya yang sebenarnya?
6. Kapan jadwal ketemu istrinya di Malang, istri di Semarang, atau Bandung, sehingga bisa ditemui atau sekedar melapor ke Polresta setempat untuk sekedar membantah isu tuduhan yang dialamatkan padanya seperti dalam beberapa web

http://depotdarisapalu.blogspot.com/

http://ulujukuracingcentermks.blogspot.com/

tersebut?
7. Beranikah Asbirin Maulana alias Sukirman Purwakarta ini mengadakan konfrensi pers agar tuduhan ini dapat segera diatasi?

Dapat kami sarankan agar Asbirin Maulana alias Sukirman Purwakarta terus terang dan melaporkan bahwa dirinya bukan otak perampokan toko emas Ponorogo Tahun 1996 yang lalu, seperti yang dilaporkan oleh mantan anak-anak buahnya dalam web site:

http://depotdarisapalu.blogspot.com/

http://ulujukuracingcentermks.blogspot.com/


Pembaca dapat mengamati lebih dalam lagi bahwa tidak ada foto-foto resmi Asbirin Maulana Purwakarta beserta pengurus yayasan foto bareng dan dipajang di kantor Yayasan atau sekolah TK SD. Misalnya riwayat detail Asbirin Maulana sehingga ia sukses dari nol hingga sukses, hijrah ke Singosari Malang, mendirikan yayasan dan seterusnya. Hal ini akan sangat menjadi penting mengingat masyarakat hati-hati dalam memilih sekolah, background apa yang dimiliki oleh sebuah lembaga bila mau menyekolahkan anak-anaknya. ini membuahkan sepenggal pertanyaan besar: Ada Apa?
Hal ini agar semakin meyakinkan bahwa memang ada yang harus dipertanyakan dengan dengan sejarah “hitam” TK dan SD Unggulan Al Ya’lu Malang. Untuk memberikan informasi yang utuh tentang Al Ya’lu berikut ini kami paparkan perjalan singkat dan lengkap sejak berdirinya hingga perkembangan saat ini.

Latar Belakang
Sejak masih kuliah di Fakultas Pendidikan Teknik Kejuruan di IKIP Yogyakarta kami mengelola pengajian anak anak di berbagai Masjid. Pada tahun 1985 berhasil membangun kerjasama dengan BKPRMI Yogyakarta membentuk Silaturrohmi Pengajian Anak (SPA) se Yogjakarta. Dalam wadah SPA maka pengajian anak dapat berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum, penggalian metode pembelajaran maupun membangun kerjasama dengan ta’mir masjid dan tokoh masyarakat saat itu. SPA telah menjadi ajang berlatih bagi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mengaplikasikan ilmu dan berkomunikasi dengan warga masyarakat.
Ketika mengawali bekerja di PPPGT /VEDC Malang pada tahun 1988 kamipun melanjutkan kegiatan kami membina pengajian anak anak di Malang dan Singosari.
Dalam hal ini Drs. Sukirman, pegawai VEDC asal Kebumen, adalah salah satu pengajar/ ustaz SPA Yogyakarta yang kemudian lulus bekerja di VEDC Malang, bertempat tinggal di Jalan Sidoagung Singosari Malang. Di singosari inilah beberapa orang termasuk kami berkenalan dengan seorang lelaki yang mengaku bernama Asbirin Maulana atau disebut Abang (untuk menyamarkan identitas buronan makar Tanjung Priok 1984 ini)…
Karena takjub dengan materi keislaman yang sama sekali baru/ fresh, dan memang tidak kami ketahui sebelumnya, dimana “pemikiran” Abang alias Asbirin Maulana alias Algar Kabirul Dawam sangat revolusioner dan anti-rejim orde baru waktu itu. Kami tertarik dengan komitmen dia yang “memperjuangkan” Islam, kesetaraan, keadilan, kasih sayang, mudah menolong orang yang lemah dan bodoh. (yang ternyata ini hanyalah strategi jalan untuk menarik simpati dan komitmen pengikutnya)
Penguasaannya pada sejarah Islam dengan melontarkan dalil-dalil ayat di Al Qur’an (dia hafal nomor surat dan ayatnya Al Qur’an) lalu memelintir artinya dihubungkan dengan konteks kekinian.
Akhirnya kami pun merasa kalah argumen dihadapan dia (maklum kami tidak pernah mondok pesantren), kalah hujjah dan mengucapkan syahadat versi NII / DI-TII serta BAI’AT yang dibawa oleh Abang Algar alias Syatibi.

NOSTALGIA: Materi training (indoktrinasi ala NII / Di TII KW Jatim)
Setelah itu kami ditraining mulai hari Jum’at sore sampai minggu malam di tempat yang berbeda-beda untuk tiap angkatan. Satu angkatan sebanyak 7-8 orang. Peserta training ini sebelumnya harus disyahadat dulu oleh pengikut yang ditugaskan penetrasi di kampus atau sekolah atau kelurahan. Petugas ini disebut Naqib. Ada Naqib UNIBRAW, naqib IKIP Malang, Naqib Mondoroko, Naqib Singosari, Naqib Turen, dan Naqib Arjosari. Untuk mengikuti training (indoktrinasi) ini kami harus membayar untuk biaya makan dan akomodasi kami selama 2 malam 3 hari. Training ini dikamuflasekan dengan istilah festival agar tidak tercium oleh aparat kepolisian.
Beberapa materi trainingnya :
1. Prolog
2. Aqidah Islam
3. Strategi Pergerakan / Manhaj Harokah Darul Islam
4. Sejarah Perjuangan Umat Islam Indonesia – SPUI / Sejaran Perjuangan Rasul (SPR)
5. Furqon
6. Zionisme / Protokol Yahudi Dunia
7. Intelejensi / Taqiyyah (Infiltrasi, strategi dan taktik / Stratak)
8. Ummatan Wahidah.

(Bandingkan juga dengan buku referensi: Metode Cuci Otak NII: Pengakuan mantan Juru Doktrin NII oleh Gilang Pratama).



Buku dokumentasi catatan training ini juga pernah diserahkan kepada salah satu media massa di Malang sebagai bukti kebenaran laporan ini.
Kelak, setelah training, ummat yang baru digodog / didoktrin ini wajib dibina oleh naqib masing-masing dalam pertemuan rutin tertutup. Pada tahap selanjutnya peserta dilibatkan dalam beberapa kegiatan jamaah untuk melihat tingkat loyalitas, prestasi dakwah dan komitmen harokah.
Sepulang training kami pun merasa mengalami hidup baru. Kini kami punya pandangan baru terhadap dunia (welt anschaung) atau world view. Saat itu, kami bangga punya furqon dan kami berbeda dengan masyarakat muslim ”jahiliyah” Indonesia. Dalam pandangan kami, NU = kafir, Muhammadiyah = kafir, Persis = Kafir, Ahlussunnah = kafir (cuman klaim doang). Kami juga dianggap sebagai generasi awal kaum muslimin Indonesia (assabiquunal awwaluun). Kami lah perintis Negara Islam Indonesia yang dulu pernah dihancurkan rejim Soekarno dan Soeharto Orde Baru.
Gerakan ini rapi tersembunyi, kami diperintahkan agar memakai konsep taqiyyah (menyembunyikan keyakinan, visi dan misi perjuangan NII / DI TII) yaitu dengan bersikap pura-pura sebagai orang muslim biasa dan sama dengan kebanyakan muslim lainnya. Taqiyyah bukan cara baru lagi buat NII. Bagi ummat baru yang punya basis menguasai (al amin) di komunitas musholla atau masjid di lingkungannya, menggunakan media pengajaran pengajian anak-anak sebagai batu loncatan untuk membentuk struktur yang lebih solid untuk merekrut anggota di lingkungan masing-masing.
Kami berda’wah untuk menghimpun kekuatan jamaah. Kami rekrut para pemuda, mahasiswa dan anak sekolah di daerah singosari, mondoroko, anak-anak muda di kantor PPPGT/VEDC Malang, di perumahan timur VEDC arjosari, daerah lawang, daerah kampus UNIBRAW dan daerah IKIP Malang. Selanjutnya dengan memanfaatkan data koneksi anggota yang sudah direkrut akhirnya peta dakwah berkembang ke luar kota. Di luar kota kami pun memasuki kampus ITS Surabaya, UNAIR, UNEJ Jember, Akper-Akzi Madiun, Akzi Malang, UGM Jogja, UNTAD Tadulako Palu, UNHAS Ujung Pandang.

Bagaimana kami bisa tertarik dengan gerakan baru ini?
Panjang dan agak sedikit rumit tapi menarik. Logika masuknya / syahadat nya para pengikut jamaah atau Yayasan Fikrun Nisaa' Arjosari dan Yayasan MABA Malang ini adalah kami diajak untuk berpikir dengan pertanyaan-pertanyaan logis yang akhirnya dicounter dengan jawaban-jawaban logis pula sehingga kami pun "membenarkannya". Misalnya pertanyaan sejarah. Maklumlah, hampir semua mahasiswa, pelajar dan pemuda yang direkrutnya bukan alumni pondok pesantren yang mengetahui sejarah islam sehingga kami sebagai obyek dakwah setuju saja dengan jawaban atau pernyataan dan akhirnya membenarkan. Dapat anda bayangkan, setiap anda membenarkan: Ya / betul, maka secara psikologis anda “kalah argumen”.
Jawaban-jawaban “Logis” inilah pintu masuknya pembenaran materi dakwah jamaah ini. Jadi, karakter obyek dakwah adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu sejarah atau ilmu agamanya pas-pasan. Bahkan kebanyakan mereka yang direkrut orang awam. (Bersyukurlah kami, karena Allah menitipkan akal kepada setiap hamba Nya yang kelak akan dapat digunakan berfikir ulang seputar hakikat sebenarnya apa dan bagaimana gerakan ini ternyata salah besar/ sesat.
Ayat Al Quran yang paling awal turun adalah Iqro’. Anggota yang direkrut di minta Iqro dengan pertanyaan berikut ini. Inilah beberapa pertanyaan yang pernah mereka lontarkan:
1.      Apakah kamu Muslim?
2.      Kamu Muslim keturunan atau muslim karena sadar? Atau kamu dari kristen masuk Islam?
3.      Jika muslim, sejak kapan kamu jadi muslim?
4.      Dengan cara bagaimana kamu menjadi muslim?
5.      .OKE. Jika kamu pernah syahadat, siapa yang menyaksikan prosesi syahadat masuk Islamnya kamu?
6.      Apa syarat-syarat bersyahadat yang benar menurut Islam?
7.      Apa saja syarat-syarat saksi dalam syahadat kamu?
8.      Nah sekarang apakah ayah dan ibumu juga Muslim?
9.      Sejak kapan ayah dan ibumu jadi muslim?
10. Dengan cara bagaimana ayah dan ibumu menjadi muslim?
11. Siapa saksi prosesi syahadat ayah dan ibumu?
12. Jika dulu ayah Ibumu di islamkan kakek nenekmu, apa kakek nenekmu juga muslim? Kapan mereka masuk Islam
Setiap pertanyaan dijawab dengan ayat Al Quran atau sejarah Nabi Muhammad. Tentu saja kami percaya dan yakin padahal penerjemahannya atau penafsirannya Al Quran diplintir oleh Asbirin Maulana. Atau jika materi sejarah, kami hanya tahu sedikit.
1.      Bagaimana status keislaman ummat (yang katanya ummat) Islam saat ini, apakah mereka kafir (KF), jahil (JL) atau musyrik (menyembah Allah dan mengikuti Pancasila)?
2.      Apa definisi beriman? Apakah sekedar percaya? Tidak. Beriman adalah percaya dan mengikuti. Anda sekalian sekarang beriman kepada Allah. Di waktu yang sama Anda juga beriman kepada Pancasila dan presiden negara RI ini. Nah tuh, apa status keimanan Anda? Anda dicap kaum musyrik
3.      Bagaimana kondisi masyarakat kita saat ini: apakah islami ataukah jahiliyyah musyrikin?
4.      Apa ciri-ciri ummat jahiliyah musyrikin?
5.      Apakah ummat Islam sekarang memiliki pemimpin dunia seperti ummat katholik/ Paus Yohannes Paulus (saat itu, red.)?
6.      Jika memiliki pemimpin negara, katakan Presiden RI yang Muslim, bagaimana status keislaman dan kelakuan Presiden RI sekarang?
7.      Jika Indonesia itu negara Islam atau anggota OKI, apa saja syarat negara Islam?
8.      Jika bukan negara Islam seperti NII, apa sebutan buat negara Republik Indonesia saat ini?
9.      Tahukah kamu sejarah negara Republik Indonesia yang sesungguhnya? Indonesia dihabisi Belanda saat Clash Action pada perang kemerdekaan.
10. Sah-kah negara RI ini? Masak ada negara diproklamirkan tanggal 17 agustus, baru besoknya tanggal 18 Agustus dasar negara dan UUD 1945 disahkan kemudian? Negara seperti apa RI ini? Negara Darurat (dianalogikan sama, dalam sejarah disebut Daarun Nadwaa Mekkah pimpinan Abu Jahal)
11. Dalam negara darurat (negara RI ini, red.) berlaku perang antara pasukan pimpinan NII Muhammad dan pasukan musuh pimpinan Abu Jahal/ Abu Lahab. Bentuk perangnya bermacam-macam: ada perang pemikiran, perang tanpa mengerahkan kuda-kuda / senjata, hingga perang fisik yang sesungguhnya.
12. Dalam perang berlaku segala cara untuk melumpuhkan musuh, mengurangi wilayah kekuasaannya, mengurangi jumlah penduduknya (dengan didakwahi agar memihak pemimpin Islam), dikuasai harta milik mereka (karena harta ini hakikatnya milik Allah SWT) tidak layak dikuasai masyarakat jahiliyah, menyusupkan generasi didikan kita sebagai para pemikir / ilmuwan/ birokrat/tentara/ kepala daerah Islam untuk menguasai pos-pos pemerintahan (strategi Al Amin)
13. Siapakah Soekarno? Tahukah kamu sejarahnya Soekarno? Ngaji sama siapa kah dia? Ya tepat. Dia ngaji kepada HOS Cokroaminoto (sekaligus menjadi mantu HOS). Dia ngaji berguru bersama Imam kita: Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo (SMK).
14. - Tahukah kamu sekarang ini ada Komandemen Wilayah (KW) DI TII di Jawa Timur? Siapakah pimpinan Komandemen Wilayah (KW) DI TII di Jawa Timur? Untuk Anda ketahui
15. Jika demikian, maka yang pertama kali meng-islamkan anda-anda semua inilah yang menjadi pemimpin/ Imam. Dan semua telunjuk otomatis menuju pada diri Abang alias Asbirin Maulana.
16. Apakah ummat islam sekarang ini satu (ummatan wahidah)?
17. Jika terpecah-pecah, apa namanya dan apa sebutan ummat yang berpecah belah?
18. Ummat apa namanya yang tidak memiliki pemimpin?
19. Bagaimana sejarah nabi Muhammad dulu di Mekkah, bukankah mendakwahi seorang demi seorang (di-islamkan di syahadat satu persatu), kemudian berhimpun menjadi banyak dan kuat membentuk negara Madinah. (pola fase Makkiyah dan Madinah)
20. Kami diperintahkan untuk Think globally, act locally.

Seiring berkembangnya pengajian anak-anak menumbuhkan motivasi para orang tua untuk belajar dan menyegarkan kembali ketrampilannya dalam membaca Al Qur anul Karim. Kami mengembangkan metode Kilat Membaca Al Qur an sistim 16 jam, kami banyak membuka pengajian Baca Tulis Al Qur an bagi orang dewasa. Realitasnya dengan berkembanganya kota Malang, muncul berbagai perumahan yang tertarik untuk membentuk kelompok pengajian Baca Tulis Al Qur an. Hal ini mampu mendorong para orang tua untuk memasukkan anaknya pada pengajian yang diadakan di masjid dan musholla.
Dengan strategi menyewa rumah di daerah perumahan sebelah timur kantor VEDC, maka kami dapat memanfaatkan fasilitas apapun yang ada di VEDC Malang yang dapat / dikuasai untuk dialihkan untuk memperkuat base camp rumah sewaan kami beserta jamaah yang nganggur.
Mengingat semakin banyaknya jumlah ummat yang diislamkan, kebanyakan mereka adalah pelajar dan pengangguran, sementara kekuatan keuangan pengurus jamaah ini minim, maka turun ayat FAI. (... tidak tahu jatuh dari mana ini ayat, kok tiba-tiba diturunkan). Nah, bicara tentang turun temurunnya sebuah ayat inilah yang kemudian melahirkan klaim otoritas pimpinan jamaah ini sebagai Nabi Milenium setelah Nabi Muhammad. Atau pada kesempatan lain direvisi menjadi ImamPemerintahan Islam Sejuta Wali = PISWA. Sehingga ada salah satu anak mereka diberi nama PISWATI).
Menurut pemahaman jamaah ini, ayat Fai adalah ayat yang mengatur rampasan perang tanpa mengerahkan kuda atau, yaitu dengan merampok sebuah toko emas di Ponorogo Tahun 1996. ayat ini sebagai legitimasi bahwa hasil rampokan akan dipegang/ dikuasai Asbirin Maulana.
Aksi perampokan ini melibatkan 7-8 orang pelaku. (Asbirin Maulana, Agus Black- A.I., Agus Supriyanto-antok, Mislani, Imam, Hajran, Aris Hidayat Hadi, Fariz). Sebagian besar pelaku perampokan diantaranya difitnah murtad dan keluar dari jamaah Al Yaklu. Ini skenario Asbirin Maulana untuk menguasai 10 Kg emas hasil rampokan. Emas itu kini sepenuhnya ada di tangan asbirin maulana (disembunyikan di Jawa Barat ditunggui oleh istri pertamanya Purwati dan salah satu ummat bernama Rahmat). Aksi perampokan toko emas Ponorogo ini jugaDIABADIKAN oleh koran Jawa Pos berita Jatim. (Silakan lacak di database Jawa Pos 1995-1996)
Sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pengembangan pendidikan Islam dalam membangun akhlaqul karimah dan menanamkan kecintaan pada Al Qur an pada tahun 1995 kami mendirikan Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ/TPA). (Santrinya awal mula menggunakan santri pengajian Musholla Miftahul Jannah Arjosari untuk difoto-foto dan diaku sebagai santri....) Dengan pendekatan pembelajaran dan metode belajar yang berbasis pada kompetensi, kami mendirikan TPQ Plus Fikrun Nisaa. Ya, selain membaca dan menulis Al Qur an dan penanaman Akhlaqul karimah kami mengajarkan pula bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai modal dalam pengembangan ilmu dan agama para siswa/santri. Sebagaimana SPA di Yogyakarta, TPQ Plus Fikrun Nisaa terus berkembang menjadi tempat berlatih bagi para guru TPQ/TPA di Malang.

Peran anggota jamaah Fikrun Nisaa’ dalam Forum Aktivitas Islam (FAI) Masjid Al Hadiid VEDC Malang
Untuk memanfaatkan fasilitas kantor VEDC dan sebagai sarana dipercaya lingkungan sekitar yayasan (metode ”Al Amin” seperti yang dipakai Rasulullah Muhammad), maka Sdr. Drs. Sukirman dan Sdr. Langgeng sebagai pegawai VEDC Malang yang rajin memakmurkan masjid di VEDC –atas perintah Asbirin Maulana- kemudian membentuk Forum Aktivitas Islam (FAI) VEDC Malang. Tentu saja pemerian nama ini tidak kebetulan karena diniatkan pembentukannya sebagai plesetan dari ayat Fa’i dalam Al Qur’an (= harta rampasan perang) dan sarana untuk mengkaburkan kejahatan kriminal perampokan toko emas Ponorogo tahun 1996. (Sejarah FAI Masjid Al Hadiid VEDC Malang bisa ditanyakan kepada pejabat kantor VEDC Malang).
Selanjutnya membentuk Forum Komunikasi Remaja Masjid Malang (FKRMM) yang diinisiatori oleh Drs. Sukirman (postur tubuh pendek) pegawai instalasi Bangunan VEDC Malang, Forum ini didirikan di Auditorium VEDC Malang (waktu itu pada hari minggu, dimana aktifitas kantor sedang libur) dengan tujuan memudahkan gerakan misi dakwah dan penetrasi NII / DI TII ke masjid-masjid di Malang.
Bentuk kegiatan awalnya berupa kegiatan pelatihan teknis gratis: seperti pelatihan teknis Perbaikan dan Pemeliharaan Sound System Masjid. Pelatihan teknis ini diadakan di bagian elektronika VEDC Malang. Dananya (akomodasi peserta) diambil dari kas masjid Al Hadiid VEDC Malang yang diketuai Drs. Sukirman (Ketua FAI). Peserta diklat diundang gratis dari beberapa masjid di Kota Malang untuk menarik simpati mereka pada FAI VEDC.
Pada perkembangan berikutnya membentuk Islamic Study Community (ISC) sebagai kloning FAI dalam merekrut anggota remaja masjid se kota Malang. Lihat http://iscvedc.wordpress.com/page/17/.

Membangun Yayasan
Berkembangnya kegiatan TPQ Plus memerlukan wadah yang lebih formal untuk menyediakan suasana tumbuh berkembang para santri dan bagi dan ustadzah dalam mengaktualisasi diri dan kemampuanya. Pada tanggal 13 Juli 1995 kami mendirikan Yayasan Fikrun Nisaa di hadapan notaris Faisal A Waber, SH. Susunan pengurus Yayasan ini adalah: Penasehat : Drs. Farid Abdullah; Ketua : Drs. Sukirman; Wakil Ketua: Ir. Agustina Lulus Setyaningati Nurul Aminin; Sekretaris: Dra. Ida Gantini (istri Yusron Salafi, masih aktif); Bendahara I: Frilda Riesssoffiningtyas (keluar dari yayasan); Bendahara II: Dra. Maemunah (keluar dari yayasan). Bidang usaha dan program kerja Yayasan adalah mendirikan Lembaga Pendidikan Formal, Panti Asuhan dan lembaga Pendidikan Formal dari TK, SD sampai dengan Perguruan Tinggi. Program kerja selengkapnya dapat dilihat pada akte notaris terlampir. Sekretariat yayasan berada di Jl. Teluk Kendari no 7 Kelurahan Arjosari, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Rumah ini berstatus kontrak atas nama Drs. Sukirman (postur tubuhnya pendek, pegawai VEDC Malang). Sedangkan ketua Yayasan adalah Sukirman Purwakarta (DPO Kasus Priok 1984) alias Abang alias Asbirin Maulana alias Pakde alias Abi alias Satibi alias ahmad Hasta Fariza alias Abu alias Iwan Kurniawan.
Pada waktu mendatang didapatkan data bahwa Sukirman adalah nama asli Asbirin Maulana asal Purwakarta, otak perampokan toko emas Ponorogo 1996. Sukirman yang ini berbeda dengan Drs. Sukirman pegawai VEDC. Memang Sukirman pegawai VEDC pura-pura tidak tahu menahu tentang perampokan tersebut. (Aah, kepolisian juga pinter dan cerdas kok, ntar pasti terungkap deh!)
Sesuai dengan berkembangnya program dan kegiatan yayasan di Indonesia, peraturan tentang yayasan mengalami perubahan dan munculah lembaga baru yang disebut perkumpulan (bahasa arabnya JAMAAH). Nah pada tanggal 22 Januari 2003 Yayasan Fikrun Nisaa berubah menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Fikrun Nisaa” dengan akta notaris Handoko Wijaya, SH no 178 tahun 2003. Seiring dengan berkembangnya pemikiran merintis pendirian sekolah formal maka berdasarkan hasil rapat dewan pengurus sepakat untuk mengganti nama perkumpulan menjadi Manunggal Bangsa. Secara resmi penggantian nama menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan “Manunggal Bangsa” dengan akta notaris Handoko Wijaya no 23 tanggal 23 Maret 2003 . Untuk pertama kalinya pengurus perkumpulan dipegang oleh para pendiri seperti lampiran. Beberapa nama seperti Farid Abdullah, Frilda Ries soffiningtyas, Maemunah dan beberapa orang hilang dari kepengurusan Yayasan Manunggal Bangsa ini karena mereka difitnah atau mengetahui bahwa perkumpulan ini perkumpulan makar terhadap NKRI, kelompok yang membawa misi berbahaya bagi ummat beragama maupun kehidupan bernegara Indonesia. namun mereka tetap memakai baju yayasan legal dari sisi hukum positif Indonesia.
Pada tahun inilah Perkumpulan Pengelola Pendidikan Manunggal Bangsa merintis berdirinya Sekolah Dasar Unggulan Al Ya’lu dengan membangun ruang kelas baru, kantor dan dapur sekolah. Tentu saja memerlukan sejumlah dana dan lahan untuk membangun. Pada bulan Juni tahun 2004 bapak Asbirin Maulana sebagai pemilik tanah seluas 1.270 m2 dengan dan sebidang tanah seluas 3.100 m2 sertifikat nomor 3245645677899/2004 (nomornya yang juga cantik !!) mengikat perjanjian sewa menyewa tanah di hadapan notaris Rosyad, SH. (sebutkan dimana kantor notaris Rosyad SH) Perjanjian dengan akte notaris no 10 tanggal 26 Agustus 2004 ini berlaku selama 20 tahun, sejak 26 Agustus 2004 sampai dengan 26 Agustus 2024. Persoalan lahan selesai dengan menyewa tanah, akan tetapi untuk membangun diperlukan dana besar, sehingga sepakat dibiayai dengan mengambil kredit dari bank Panin.
(Bantahan:
1. ditulis.....nomor sertifikat 234567789/2004 (ini nomor sertifikat kok aneh dan kayak nomor cantik !! ..... lalu dari mana uang dana pembelian nya?)
2. ditulis ….nomor 3245645677899/2004 (nomornya yang juga cantik !!)
3. ditulis …..di hadapan notaris Rosyad, SH. (sebutkan dimana kantor notaris Rosyad, SH)
4. ditulis.......sepakat dibiayai dengan mengambil kredit dari bank Panin. (Bank Panin kota mana? Tolong lebih dijelaskan: Tanggal berapa akad kreditnya, Berapa nomor kontrak akad kreditnya, Berapa nilai kreditnya. Apa ini bukan kebohongan publik? Jika dicross chek sama Polisi, dan ternyata Bank Panin membiayai sebuah gerakan makar NII berkedok pembelian tanah ataupun pendirian bangunan gedung sekolah, maka pengurus yayasan ini akan berurusan dengan banyak pihak, termasuk mencatut nama bank!

Cerita yang sebenarnya adalah Asbirin Maulana alias Algar mencairkan / melebur sebagian emas hasil rampokan Ponorogo 1995 menggunakan tenaga saudara Suud beralamat di Bangil lalu membawanya ke Makassar lewat jalur laut, dikawal 7 orang ummatnya, naik kapal laut dari Tanjung Perak surabaya. Sebagian lagi disimpan dan dijaga oleh Purwati istri pertama Asbirin. (anak-anaknya bernama Irma Selecta Vera, Adi Pamungkas, Roja dan Sena).
Setelah selesai melebur emas, Saudara Suud meninggal dunia dengan kecurigaan mati karena diracun. Untuk ini perlu pembuktian otopsi Polres Bangil/Pasuruan).

Lalu ditulis: ".....Untuk keperluan inilah pihak perkumpulan meminta bapak Asbirin Maulana bersedia menjadi ketua perkumpulan. Walaupun sangat berat karena memang bukan dunianya, akan tetapi untuk kepentingan yang lebih besar dalam memajukan pendidikan anak Indonesia khususnya di Malang, beliau bersedia menjadi ketua perkumpulan.
(Bantahan: ini juga kebohongan. Pembaca silakan membaca penjelasan di beberapa alinea di atas. Ini alasan yang dibuat-buat karena mana mungkin penjahat atau DPO Polda gampang tampil di muka publik sebagai orang suci? Karena banyak saksi mata yang merekam peristiwa kasus perampokan ini. Dalam kasus ini, Ketua yayasan disini adalah pemilik sesungguhnya dengan otoritas penuh. Sedangkan anggota yayasan lainnya hanyalah penggembira semata. Jadi dari sini pun dapat dipertanyakan peralihan dari yayasan Fikrun Nisaa' ke yayasan / perkumpulan Manunggal Bangsa ada beberapa nama-nama orang-orang yang dulu mendirikan yayasan kemudian tiba-tiba hilang di pengurusan Manunggal Bangsa ini? Termasuk kasus keluarnya pak Bambang Triono di kemudian hari. What is wrong? (Ah, Kepolisian pasti lebih pinter untuk melacak situasi keanehan ini).

lalu di tulis "....Dalam rapat awal bapak Asbirin Maulana sudah menyatakan tidak dapat aktif mengelola perkumpulan karena sibuk mengurus bisnis di luar kota dan tidak menguasai dunia pendidikan. Pihak bank Panin tidak bersedia memberikan kredit jika Pak Maulana sebagai pemilik tanah jika tidak menjadi ketua. Oleh karena itu secaraFORMALITAS jadi ketua seperti tertuang pada akte notaris Ita Kristina, H,M.Hum nomor 7 tanggal 7 Juli 2006 susunan pengurus Perkumpulan Pengelola Pendidikan Manunggal Bangsa, dirombak selengkapnya ada di lampiran.
(Bantahan: Sah-sah saja pengurus MABA bilang begini karena Anda sekalian terbiasa berbohong / taqiyyah untuk menyembunyikan kejahatan kriminal pimpinan Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsat, Asbirin Maulana ini. Lagi pula preman dan penjahat mana mampu mengurusi manajemen sekolah unggulan, lebih baik "mengurusi" 8 istrinya akan lebih menguntungkan. Baca: mengurusi = membuat kurus langsing wal seksi.) .

Lalu ditulis "....Dengan tidak aktifnya bapak Asbirin Maulana karena sibuk berbisnis dan Ibu Isnada Waris Tasrim, S.Pd.,M.Pd. menjadi Kepala SD Unggulan Al Ya’lu International Outlook School Malang, maka secara realitas Drs. Bambang Triono,MM sebagai Wakil Ketua II mengambil peran paling penting dalam memajukan dan mengendalikan perkumpulan Manunggal Bangsa. Demikianlah perjalanan dari yayasan Fikrun Nisaa' hingga menjadi Perkumpulan Pengelola Pendidikan "Manunggal Bangsa".
(Bantahan: kenapa justru kini Drs. Bambang Triono,MM sekarang dikeluarkan dari yayasan MABA? Ada apa ini? Ayo pengurus MABA yang S1-S2 dan S3 coba Anda pikirkan.....)
Ditulis ".......Dengan kedudukan yang strategis di VEDC Malang dan pengalamannya dalam kunjungan ke negara negara maju di Eropa Drs. Bambang Triono,MM bersama segenap pengurus telah mengukir sejarah luar biasa dalam memajukan TK dan SD Unggulan Al Ya’lu. Ya sekali lagi mulai periode inilah terwujudnya kemajuan Al Ya’lu yang sangat pesat sampai sekarang ini.
(Bantahan: Anda terbiasa dengan pikiran kotor, instan dan serba cepat. Bukankah yang sebenarnya terjadi ialah kalian menyuap pejabat Dinas Pendidikan Kota Malang dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim?).
".......Pada bagian lain akan dijelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadikan TK dan SD Unggulan Al Ya’lu meraih berbagai prestasi gemilang hingga ke tingkat nasional. Bahkan para pejabat tinggi Departemen/ Kementerian Pendidikan Nasional banyak berkunjung ke TK dan SD unggulan Al-Ya'lu. Sekali lagi semua keberhasilan tersebut merupakan karya besar Bambang Triono, MM. (Bantahan: Wah kayaknya kalimat ini kalimat penghibur anda sekalian. Menghibur Asbirin Maulana karena orang kreatif, cerdas sudah bisa didepak sehingga tidak ada orang kritis terhadap kebijakan Preman Asbirin Maulana. All above it, Saya yakin Dr. Drs. Bambang Triono, MM pun, akan bersumpah ia menyatakan tidak terlibat dan tidak tahu menahu tentang rencana dan aksi perampokan toko emas yang diotaki Asbirin Maulana!!).
Terakhir saya ucapkan Alhamdulillah dan terima kasih pada Alloh SWT, begitu saya keluar dari yayasan, perkumpulan dan jamaah sesat ini saya menjadi cerdas, kreatif, berani dan ikhlas. Saya juga menyatakan bertaubat dan menyesali perbuatan saya dulu yang telah mengakui ada Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Bertaubat dari bagian yang membesarkan organisasi makar terhadap NKRI, bertaubat dari mengkafirkan orang tua, keluarga saya, mengkafirkan masyarakat kita. Padahal semua yang diajarkan di Al Yaklu Arjosari itu bukan ajaran Islam. Al-Qur'an dan Islam mengajarkan kasih sayang, saling menasihati, hidup dengan cara yang benar, tidak melanggar hukum sekalipun hidup di bawah pemimpin yang tidak adil, tidak menghalalkan segala cara demi mencapai cita-cita, tidak menghalalkan darah dan harta orang lain dengan dalih orang selai jamaah Al Yaklu adalah domba-domba sesat, binatang ternak (bahkan lebih sesat dari binatang) dan karena hanya orang-orang Al Yaklu saja yang benar memenuhi syarat sebagai calon pemimpin-pemimpin Dunia ini. Harta semua milik Allah, lalu dikemudian hari mengatasnamakan semua harta yayasan (sertifikat tanah, BPKB, emas hasil rampokan) kepada Asbirin Maulana dan istri-istrinya.
Mungkin penjahat Asbirin Maulana ini sudah berpikir jauh sebelumnya:
“ah Gak apa-apa, kalaupun saya ketangkap paling-paling saya dihukum sekian tahun, lha wong disela-sela itu saya bisa sogok sipir penjara biar bisa menunaikan kewajiban pada istri-istri saya, habis itu saya tobat kepada Tuhan Yang Maha Esa, sementara itu harta dan aset saya (berupa emas, lahan dan yayasan) tetap terus berbunga-bunga, anak-anak saya (ada 18 orang anak) aman terjaga masa depannya. Selain itu budak-budak saya (orang-orang polos tapi rendah pemahaman agamanya, hanya berbekal semangat dan keringat) di yayasan ini juga masih mau dimanfaatkan alias diperas keringatnya, pikiran, komitmennya, dengan menjual agama dan mimpi-mimpi negara islam indonesia. Oohh, alangkah beruntungnya dan bahagianya saya. Tertanda: Asbirin Maulana”

Saya (whistle blower) tidak menganggap bahwa perjuangan saya di Al Yaklu ini sia-sia. Apa yang saya niatkan tetap untuk Islam, minimal untuk diri saya sebagai pengalaman berharga. Justru sebaliknya, setelah saya keluar itulah saya justru menemukan Islam yang benar. Betapa bahagianya saya. Sebagai bentuk rasa terima kasih saya kepada masyarakat Malang Raya, ummat islam dan pemerintah NKRI ialah dengan menuturkan perjalanan sesat saya di web ini. Dengan demikian masyarakat lebih berhati-hati, mau meneliti dan kritis terhadap lembaga pendidikan keagamaan yang track recordnya "aneh", remang-remang, abu-abu, tidak jelas dan hitam kelam seperti Yayasan Perkumpulan Manunggal Bangsa dan Al Yaklu International Outlook Malang ini.
Saya (whistle blower) tidak ingin lagi ikut, terlibat dan membela kelompok sempalan keagamaan seperti Perkumpulan MaBa dan Al Yaklu ini. Sudah jelas bagi akal orang awampun untuk memahami tindak kriminal tersebut TIDAK DIBENARKAN AGAMA dan MAZHAB manapun. Mereka ini adalah oknum-oknum yang menjual Islam, memanfaatkan islam, memanfaatkan kebodohan manusia, memanfaatkan kelemahan manusia, pemahaman agama untuk mencapai tujuan-tujuan tetapi memakai cara-cara kotor, kriminal, bathil dan culas. Mereka ini jamaah yang sok benar sendiri, suka melintir ayat, serampangan menafsirkan ayat untuk tujuan perut dan bawah perut pemimpinnya, kelompok yang sok islamis sendiri, sok unggul sendiri, sok paling hebat memperjuangkan ummat islam dengan cara revolusioner, dan sok suci dan bersih.
Semua ini adalah buah. Berani berbuat, berani tanggung jawab.Berbuat jahat melahirkan kejahatan. Adalah Tidak adil dan mustahil jika penjahat dengan cara yang jahat, kriminal dan culas bisa melahirkan generasi unggul dan pembela agama. Tuhan tidak diam dan buta. Cuma berkat hidayah Alloh SWT semata kepada orang-orang yang ingin membersihkan hatinya, menggunakan akalnya, takut akan balasan akhiratnya dan mau bertaubat atas semua masa lalu perbuatannya.
Islam itu suci dan mensucikan. Anda tidak bisa membersihkan orang lain, padahal Anda sendiri kotor penuh noda dan dosa. Anda juga bukan orang Islam karena Islam tidak mengajarkan cara-cara kotor untuk mencapai tujuan. Menanam benih yang baik tumbuh baik. Orang ikhlas membuahkan keikhlasan. Anda bukan orang suci karena itu Anda merasa boleh berbuat dosa dan aniaya, toh nanti Alloh Maha Pengampun.
Hidup ini pilihan. Saya telah memilih jalan saya sendiri. Anda sekalian juga telah memilih jalan hidup Anda seperti cerita penuturan saya seperti di atas.

Ingat rumus abadi dan universal ini :
Niat Baik + Proses yang baik = Hasil yang Baik = akhir yang baik (khusnul khotimah).

Bagaimana jika di kemudian hari (seperti hari ini) ternyata beberapa mantan jamaah perkumpulan Anda melaporkan kejahatan kriminal Asbirin Maulana? Apakah ini akhir yang baik menurut Anda?
Ternyata kebenaran yang anda klaim adalah kebenaran semu belaka. Kebenaran yang Anda tafsirkan dan Anda jual kepada anak-anak muda atau orang-orang yang tidak memiliki bekal yang cukup untuk memahami idiom dan konsep Islam, sehingga mereka dengan mudah Anda rekrut, anda doktrin dan Anda giring mengikuti nafsu dan planning pribadi pemikiran Asbirin Maulana.

Tulisan ini bukan dongeng atau karangan fiktif jika yang menulis tidak pernah mengenyam hidup lama bersama gerombolan preman berpenampilan relijius.